Rabu, 28 Maret 2018

Biografi Imam Syarakhsi al-Hanafi





 Biografi Imam As-Syarkhasi
a.      Riwayat Hidup
               Imam Al-Sarkhasi nama lengkapnya ialah Abu Bakr Muhammad bin Abi Sahl. as-Sarkhasi nama yang populer dan sudah tidak asing lagi. Beliau memiliki julukan Syams al-A’imah (Matahari para Imam). Beliau termasuk ulama besar yang bermadzhab Hanafi namun tahun kelahiran beliau tidak kami temukan. Nama Sarkhasi merupakan nama sebuah kota tua di Khurasan,[1]
               Imam as-Sarkhasi memiliki banyak karangan kitab, Sejumlah besar karya imam al-Sarkhasi ditulis di penjara. Beliau cukup lama di tempat itu. Hanya karena Ia pernah mengkritik Raja. Setelah keluar dari penjara beliau pergi ke Farghana dan disambut dengan hormat oleh Gubernur Hasan, dan beliau meninggal pada tahun 483 H.[2]
b.     Pendidikan
               Ulama-ulama yang pernah menjadi guru al-Syarkhasi, diantaranya adalah sebagai berikut:
               Syamsul Aimmah Abi Muhammad Abdal-Aziz bin Ahmad al-Halwani,[3] Burhān al-‘Aimmah Abd al-Azīz bin ‘Umar bin Māzah, Mahmūd bin Abd al-Azīz al-Aūzajandy, Ruknuddin Masūd bin al-Hasan, ‘Utsman bin ‘Ali bin Muhammad al-Sakandary,[4]
               Beliau belajar ilmu fiqh pada Abdul al-Aziz al-Halwani sampai Ia berhasil dan menjadi ulama besar, bahkan menjadi tokoh terkemuka mazhab Hanafi. Keahliannya bukan hanya dalam fiqh, melainkan juga dalam ilmu kalam dan Hadits. Ibnu Kamal Pasya memasukannya sebagai Mujtahid fi al-Masail. Sebagian muridnya adalah Abu Bakar Muhammad bin Ibrahim al-Husairi, Abu  Amr Usman bin Ali bin Muhammad al-Bikindi dan Abu Hafs Umar bin Hubaib, kakek pengarang kitab al-Hidayah.[5]
c.       Karya
               Di antara karya-karya imam as-Syarkhasi yang sampai kepada kita antara lain:
1.     Kitab al-Mabsuth
2.     Kitab Ushul Fiqh yang dikenal dengan Ushul al-Sarakhsi.
3.     Kitab Syarah al-Siyar al-Kabīr - 2 jilid (ditulis ketika dalam penjara al-jab).
4.     Syarah Muhtaṣar al-Ṭahāwiyyah ulasan kitab karangan Muhammad bin Hasan.[6]
5.     Syarah al-Jāmi’ al-Ŝaghīr li Imam Muhammmad al-Syaibani.
6.     Syarah al-Ziyādāh lah.
7.     Syarah Ziyādāh al-Ziyādāh lah.
8.     Syarah kitab al-Nafaqāh li al-Khassafi.
9.     Syarah Adab al-Qādi li al-Khassafi.
10.  Kitab Asyrāh al-Sā’ah.
11.  Kitab al-Fawā’id al-Fiqhiyyah. 
12. Kitab al-Haidh.[7]



[1] Lihat, As-Sarkhasi, Lisyam al-din, Al-Mabsuth, Beirut libanan, Darul Ma’rifah, 1989, h.7.
[2]Abdullah Mustopa al-Maraghi, Pakar-pakar Fiqh Sepanjang Sejarah, Yogyakarta: LKPSM, Cet. ke-1, 2001, h. 162.
[4] Al-Alamah Abī al-Hasanāh Muhammad Abd al-Hayyi al-Hindy, Al-Fawāid al-Bahiyyah fi Tarājum al-Hanafiyyah, (Kairo: Dāru al-Kitāb al-Islamy, t.th),  h. 158.
[5] Syamsuddin as-Sarakhsi, al-Mabsuth, Beirut: Da al-Kutub al-Ilmiah, h. 33.
[6] Abu al-Fidā’ Zainuddin Qāsim bin Quṭlūbughā al-Sūdūny, Tāju al-Tarājum, hlm. 235.
[7] http://www.ahlalhdeeth.com/vb/showthread.php?t=259555. Diakses 23-04-2017.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar